Vol. 3 Chapter 1 | NEET dakedo Hello Work ni Ittara Isekai ni Tsuretekareta

Chapter 1 ~ Akhir dari Dawn Battle Axe
Sebuah jumlah besar dari para Orc yang berkeliaran di depan benteng, sedang memblokir jalan. Mereka masih jauh dari dinding-dinding benteng tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda mendekati kita juga. Mungkin mereka merasa terancam  untuk berada di dalam jarak para anak panah kami.
Aku turun dari kereta yang berhenti. Ini tampak tidak mungkin untuk menerobos sampai ke castil jika kita tidak pertama-tama menyelesaikan para Orc. Para Orc memperhatikan kami dan memberi sebuah seruan perang. Kemudian mereka mulai datang ke arah kami sambil mengayunkan senjata-senjata mereka.
Aku merasa bahwa mereka cukup sedikit. Tidak, sebenarnya mereka sangat banyak! Jika kia tidak berhati-hati, kemudian mereka mungkin membunuh 2 atau 3 adventure. Aku kira ini bisa menjadi agak menakutkan. Aku menaruh sebuah anak panah di panahku dan mulai menembaki para Orc. Sekali masuk dalam jarak jangkauan, Aku mulai menyiapkan sihirku.
Dengan melihatnya, penjaga benteng tampaknya memiliki perhatian terhadap pergerakan para monster. Aku bisa melihat gerbang mulai terbuka dan banyak prajurit yang mulai keluar.
“Kami juga di sini!”
“Oh!”
Setelah instruktur bertertiak dengan tidak ada maksud menjadi lebih rendah dari pada para Orc, para adventurer dan aku mulai menyrang ke arah sekumpulan Orc tanpa memperlambat. Bacaan sihirku sudah selesai, tetapi jika aku menembak sekarang kemudian akan menyebabkan teman yang lain kena.
Balasan dariku, aku bertekad kemana area yang tidak banyak adventurer sedang bertarung dan aku pergi kesana sebagai gantinya. Aku tidak memiliki keberanian untuk pergi langsung ke dalam kumpulan para Orc setelah semuanya dan aku lebih baik berlindung di garis pertahanan.
Para Adventurer dan kumpan dari iblis mulai bentrok. Kemudian, para prajurit dari benteng masuk ke dalamnya, karna pertempuran semakin hebat. Suara keras datang dari bentrok para prajurit dan para Orc. Aku juga berhasil mengalahkan beberapa dari mereka mudah ditarget dengan sihirku.
Tetapi pertempuran selesai dengan cepat.
Para Orc menjadi kewalahan oleh jumlah kami dan formasi mereka mulai hancur. Aku pikir kita akan dalam posisi yang susah tetapi para adventurer secara sederhana sangat kuat. Penyerangan berhasil dan tampaknya, bahwa hanya itu yang aku ingat dari pertarungan. Aku lega bahwa tidak beban sepanjang grup besar....
“Bukankah mereka kuat?”
“Kami banyak mempunyai anggota-anggota yang kuat dan sebuah grup yang besar, bahwa jumlah dari Orc tidak ada apa-apanya bagi kami.” penjelasan Sergeant – dono yang menunggu di sampingku. Pastinya, ini mudah untuk memperkuat tim untuk penerobosan. Pembasmian berhasul karna tim kami luar biasa.
“Sati, apakah kamu baik?” aku bertanya ketika aku melihatnya datang menujuku.
“Ya, aku berhasil mengalahkan banyak dari mereka.”
Aku melihat ke menu Sati; dia berhasil naik satu level. Aku juga berhasil naik level sekali. Setelahnya, aku meningkatkan Magical Power ke level 3 dan menaikan MP Recovery ke level 3. Semua pointku sekarang habis. Seperti untuk Sati, aku menaikan Physical Strength ke level 3 dan ini memakai 5P.
Masaru level 12 skill 0 point
Skill Reset
Rasgarde World Standard Language
Clock
Cooking level 2
Covert level 3
Stealthy Steps level 2
Presence Detection level 4
Enhanced Physical Fitness Recovery
Willpower
Physical Reinforcement level 2
Shield level 3
Evade level 3
Martial Art level 1
Archer level 3
Knife Throwing level 2
Swordsmanship level 4
Magical Sense level 1
High Speed Casting level 5
Magical Power Enhancement level 3
MP Recovery level 3
Common Magic
Life Magic
Recovery Magic level 4
Fire Magic level 4
Water Magic level 3
Wind Magic level 3
Earth Magic level 3
Sati level 14 skill 1 point
Cooking level 2
Household level 2
Sewing level 2
Covert level 3
Stealthy Steps level 2
Sound Detection level 4
Smell Detection level 2
Sturdy
Hawk Eyes
Physical Reinforcement level 3
Evasion level 3
Shield level 2
Swordsmanship level 4
Archery level 5
Pada saat aku selesai menggatur skill point untuk kami berdua, pertarungan sudah selesai sepenuhnya. Para adventurer yang dibebankan ke depan kami berjalan menuju benteng sementara beberapa dari kami di dalam dengan kereta.
Benteng Gorbas lebih seperti kota yang diperkuat dari benteng biasanya.
Di dalam dinding benteng kita bisa melihat pemandangan dari sebuah kota normal. Bagaimanapun, sejak ini dasar untuk pertahanan dan penggunaan sihir, disana banyak institusi untuk keselamatkan dan militer; suasananya agak berbeda dari kota Siory.
Kami para adventurer dipandu menuju alun-alun yang dipertimbangkan untuk menjadi tempat latihan di bawah fasilitas militer.
“Dengarkan aku; ini sekitar dua jam menuju matahari tenggelam dan aku ingin musuh sekitar benteng dihabiskan sebisa mungkin sebelum matahari turun!” Sergeant – dono mengumkan kepada para adventurer yang turun dari kereta.
“Ooooh” para adventurer menjawab dengan suara besar.
Tim kedua akan tiba besok atau lusa. Kita harus memastikan bahwa tidak ada bahaya hadir pada waktunya. Para pasukan berkumpul.
Aku telah dipanggil oleh Sergeant – dono ketika aku mencoba menyelinap pergi dengan Sati.
“Kamu di sini. Pertama kita harus membongkar barang-barang persediaan.” ini apa yang dia katakan.
Aku telah membawa persediaan yang aku angkut dengan item box-ku. Bersama dengan Sergeant – dono dan Sati, kita dipandu oleh para prajurit dan menuntun ke sebuah area gudang penyimpanan untuk persediaan.
“Ini semua karenamu…”
” Aaah, dia adalah seorang yang kami rahasiakan. Jangan mengejeknya.”
“Aku mengerti, Sergeant – dono. Tapi ini lebih baik menggunakan Transfer jika kamu baik dalam space magic?”
“Sayangnya, Aku tidak bisa.” (Masaru)
“Sesungguhnya...Ini akan menjadi mudah memindahkannya jika jumlah dari Transfer mage bertambah bahkan jika satu orang. Tidak, maaf. Terima kasih untuk membawakan kami persediaan. Ini akan sangat membantuk untuk mengurangi beban kerja.”
“Um, permisi! Bisakah kau memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi di dalam Desa Permulaan?” (Masaru)
“”Desa ini dihancurkan.”
“!?”
“Ma, Masaru – sama!”
Aku aku didukung oleh Sati ketika tiba tiba kakiku menjadi goyah. Lututku gemetar dan aku terkejut oleh beritanya.
“Di antara orang-orang yang di Desa Permulaan , apakah kamu tau dimana sebuah party yang dipanggil Dawn Battleaxe?”
“…Aku mendengar bahwa sekitar setengah di Desa Permulaan meninggal. Mereka yang bertahan hidup harus masih bertarung melawan monster. Aku tidak tau detailnya. Bagaimanapun, ini sangat kacau untuk beberapa hari belakangan.”
Oh benar, para Templar Knight! Mereka itu seharusnya baik jika para Templar Knight bersama mereka!
“Apakah kamu tidak tahu dimana para Templar Knight?!”
“Para Templar Knight seharusnya berada di kuilnya. Lokasinya... Bagus, biarkan aku memunjukkan tempatnya. Aku tau dimana lokasi kuil. Ini sangat dekat dengan guild.”
Kata Sergeant – dono memulai berjalan.
“Mula-mula aku bakal pergi ke kuil. Disana kamu juga dapat mengambil perawatan dari luka.”
“Oke pak.”
Jadi aku menjawab, namun pikiranku masih kacau.
Elizabeth, Elizabeth. Semoga aman…
“Bagaimanapun, jika Dawn Battleaxe sebenarnya di Guild, kamu bisa menerima mereka. Jadi, apa yang akan kamu lakukan?”
Benar, itu juga benar.
“Ayo pergi ke kuil. Setelahnya aku akan pergi ke Guild.”
“Baiklah.”
Sergeant – dono dan aku meningkatkan langkah menuju kuil. Sebagaimana aku, aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi.
Segera kami tiba di kuil.
Hanya seperti yang aku ingat, lokasinya sama sebagaimana di kota Siory. Ini berlokasi di sekitar gerbang Benteng pada bagian Dunia Iblis.
Halaman kuil penuh dengan orang-orang yang terluka dan tampaknya berfungsi seperti ruang tunggu dari sebuah klinik.
Maaf, Aku ingin menyembukan kalian semua tetapi prioritas utamaku adalah dimana Elizabeth...
Aku mendengar suara pria yang terlihat seperti priest dari kuil yang sedang merawat yang terluka.
“Permisi. Apakah kamu dari Kongo (Vajra?) squadron?”
“Jika benar seharusnya kamu pergi dan melindungi gerbang.”
Sial. Aku ketahuan.
“Tetapi beberapa orang yang terluka masih baik.”
“Hey bisakah aku melihat mereka?!”
“Maaf ketidaksopanan saya, kamu....”
“Oh, maaf namaku Masaru, seorang adventurer dari kota Siory. Orang-orang dari Squad Kongo membantu untuk menyelamatkan hidupku sebelumnya.”
Aku dipermasalahkan kalau aku memberi nama dari kepala priest dari squad, tetapi dia bilang untuk tidak berbicara tentangnya ke yang lain, dan orang ini tidak perlu tau. Itulah kenapa aku kabur terhadap priest ini.
“Jika seperti itu, kemudia biarkan aku menunjukkanmu.”
Kami cepat pergi dari kuil dan pergi menuju gedung yang lain.
“Ini adalah kediaman dari pemipin kuil. Tolong tunggu sebentar.”
Terlepas dari permukiman Knight, ini terlihat bahwa mereka mendedikasikan asrama untuk Kongo squad. Aku diberitahu untuk menunggu di pintu masuk sebentar, kemudian seseorang datang keluar.
“Aa, Aku mengingatmu Masaru – dono. Terimakasih untuk daging kelinci terakhir kali.”
Ini terlihat bahwa seseorang dari pasukan meningatku. Aku tidak mengingatnya sekalipun. Karna ada seratus dari mereka. (TL: kita ganti ya dari squad jadi pasukan wkwkwk)
“Iya; jadi, aku mendengar bahwa Desa Permulaannn telah hancur.”
Ekspresinya menjadi muram.
“Ini pertempuran yang buruk. Aku berhasil untuk lari dari Desa Permulaan tetapi aku bertemu sebuah kelompok besar dari musuh sebelum aku berhasil memasuki benteng....”
“Hei, apakah kamu tahu sesuatu tentang party Dawn Battleaxe?”
“Baik, tentu saja mereka adalah ahlinya. Dawn Battleaxe seharusnya telah meloloskan diri bersama. Ini hanya bahwa situasi pada saat itu sangat kacau jadi aku tidak bisa memastikannya... Jika ini pimpinan mungkin tau bagaimanapun juga.”
“Jadi begitu. Apakah pasukan Kongo baik?”
“Kita telah kekurangan setengah pasukan.”
“Dengan kata lain….”
Aku menjadi terdiam. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutku lagi....
“Ini baik. Tidak usah dipikirkan. Mereka semua mati secara terhormat. Kami mempersiapkan untuk mati.”
Pasukan Kongo yang dengan mudah mengusir serangan Harpy; setengah dari mereka meninggal. Ini sungguh pertarungan yang sengit.
“Permisi. Aku khawatir tentang anggota Dawn Battleaxe jadi aku akan menemukan mereka. Aku akan datang lagi. Sungguh, aku berharap guruku baik-baik saja.”
“Apakah aku harus pergi dan menemui Kapten Tessian – dono?”
“Tidak, aku tidak yakin dimana aku saat ini dan Guild tepat di depan. Ayo pergi ke Guild, Sergeant – dono.”
“Baik!.”
Aku mengikuti Sergeant – dono. Jarak Guild sangat dekat dari kuil, juga dekat ke dinding menghadap Demon World.
Seseorang yang terlihat seperti pekerja yang baik menyapaku ketika aku masuk ke Guild. Seluruh pegawai guild juga memakai senjata. Sebagian besar pegawai adalah mantan penjaga. Mereka akan bertarung secepat sebisa dia membereskan persiapan kan?
“Oh, instruktur Vaucort. Terimakasih untuk mampir. Apakah adventure masih bertarung sekitar benteng?”
“Ya. Terlihat seperti kamu telah kasar di sini juga. Tapi santai; besok bala bantuan baru seharusnya tiba.” (Sergeant)
“Terimakasih dewa! Kami tidak bisa menahan lebih lama...”
“Kamu lihat, aku mencari sebuah party yang dipanggil Dawn Battleaxe.” (Masaru)
“Tunggu sebentar.”
Anggota pegawai mulai bertanya disekitar dan kembali lagi kepadaku.
“Dawn Battleaxe di asrama guild sebelah. Mereka di lantai 2, ruang 4 dan 5. Ruang 4 untuk seorang pria.”
Aku terselamatkan karna Sergeant – dono di sini. Jika aku sendiri kemudian ini akan menjadi susah untuk menemukan mereka. Biasanya aku tidak mendapatkan pengalaman kembali dimana aku tinggal.
“Aku masih punya beberapa pekerjaan untuk dilakukan. Masaru, kamu dapat kembali ke sini setelah kamu bertemu mereka.”
“Iya, Sergeant – dono.”
Aku berlari keluar dan cepat menemukan asrama. Aku menemukan bangunan dua lantai; ini tepat di sini!
Ini terlihat bahwa pintunya tidak terkunci, jadi aku membukan pintu tanpa permisi dan melihat ke dalam. Di dalam ada sebuah ruang keluarga dan aku bisa melihat banyak anggota terkulat sekitar. Tangganya...disana!
Meskipun para adventurer memberi tatapan menjijikan, aku tidak peduli. Elizabeth!!
Aku melewatkan tangga dengan satu langkah dan pergi ke atas.
Ruang kelima, ruang kelima. Ketemu.
Jantungku berdetak kencang sekarang.
*Gachan* Pintu dibuka dan Nani – san muncul. Aku bisa melihat jelas bahwa dia menangis.
Segera, jantungku berdetak lebih kencang dan denyut jantung saya melonjak. Jangan katakan sesuatu terjadi dengan Elizabeth....
“Masaru – dono…”
“O, oy…Elizabeth…”
Nania – san membiarkan aku dan Sati melalui ruangan, kemudian segara menangis lagi.
Di belakang Nania – san yang berjuang untuk menahan air matanya, kami bisa melihat Elizabeth berbaring di atas tempat tidur.
Dia masih menggunakan jubah hitam biasanya. Tangannya melipat bersamaan dan berbaring di atas perutnya.
Wajahnya biru.
Ini sebagaimana jika dia telah mati.
Oi. Oi?
Apakah kamu bercanda…
“Na, Nania – san, ini……”



Suaraku bergetar.
“Eri, dia……selalu ingin melihatmu Masaru – dono…….”
Aku datang lebih dekat ke Elizabeth.
“Elizabeth…….” (Masaru)
“Elizabeth – sama?” (Sati)
Aku bergumam dengan suara yang cukup rendah untuk mengejutkan Sati  yang disebelahku menggenggam tanganku rapat.
Aku takut untuk memastikan ini. Ketika aku melihat balik ke Nania – san, aku bisa melihat dia yang menangis di kursi.
“Ini……ini semua salahku…”
Dia bergumam dengan tangis yang keras, menaruh wajahnya di atas meja. Apakah aku terlambat?
Terkutuk! Aku seharusnya datang ke sini segera dengan Transfer ketika aku pertama mendengar berita!!
Aku seharusnya menguasai space magic jadi bahwa aku bisa menjemputnya setiap waktu!!
“Elizabeth…”
Dengan kaki goyah, aku mulai menaiki atas kasur Elizabeth. Wajahku penuh air mata sampai aku tidak dapat melihat ke depan.
“…Elizabeth!!”
“Apa, kenapa kamu sangat berisik? Oh, bukankah ini Masaru. Sati juga. Kamu berdua datang ke sini bagaimanapun.”
Elizabeth berkata sementara dia duduk. Sebagaimana dia biasanya, dia memecahkan sebuah uap besar.
Aku tertegun.
Huh? Mati? Huh? Apa yang kamu katakan sekarang?
“Nania, apakah kamu menangis lagi? Jangan terlalu cemas, Olba pasti akan memaafkanmu.”
“A, a, bahwa tidak biasa dilakukan Eri. Kamu seharusnya masih tertidur karna meggunakan banyak sihir.” (Nania)
Menggunakan banyak sihir?
“Kecemasanku mempunyai dasar. Pria bodoh. Masaru, apakah kamu mempunyai beberapa Magi tea?”
“A, Aku mempunyai beberapa tetapi…”
Aku mengeluarkan ini dari Item Box dan memegangnya.
Elizabeth meneguk Magi Tea.
“Ini bagus. Ini efektif seperti biasa.”
Elizabeth sepertinya baik-baik saja. Karna aku juga meminum Magi tea corakku semakin membaik dan baik.
… Bagaimanapun, aku lega.
“Hei, apa yang sebenarnya terjadi dengan Nania...”
Aku bisa melihatnya menangis dengan kencang.
“Ini terjadi ketika penarikan kami. Olba melindungi Nania dan kakinya terpotong.”
Elizabeth bilang dia telah terpotong dari lututnya. Tunggu, kaki Olba telah terpotong!?
“Kamu lihat, dia pikir bahwa itu salahnya; itulah kenapa dia tetap menangis.”
Jadi kamu bilang...tetapi bukankah Elizabeth ingin bertemu denganku?
Ini membingungkan, tetapi aku tidak marah.
“Bagaimana dengan yang lain?”
“Hanya Olba yang terluka. Leuven juga mempunyai sebuah luka besar yang yang buruk tetapi dia seharusnya sudah membaik setelah istirahat beberapa saat.”
“Jadi bagaimana Olba – san terluka?”
Elizabeth menggoyangkan kepalanya.
“Selain kakinya, sisanya hanya luka kecil. Bagaimanapunya, tidak ada jalan dia bisa melanjutkan sebagai seorang Adventurer.”
“Ini...ini salahku. *sniff*” Nania – san jatuh ke atas meja dan mulai menangis lagi.
“Sana, sana, Nania. Ini akan berjalan baik. Olba telah memaafkanmu, benar? Pria yang Nania sayangi tidak berpikiran sempit setelah semuanya.”
Elizabeth menghibur Nani dengan lembut.
“Tapi…tapi…”
Elizabeth memohon terhadap kami, meminta kamu untuk pergi. Jadi kami pergi keluar ke lorong.
Untuk sekarang, ini baik bahwa Elizabeth aman. Aku sangat lega. Sangat, sangat lega.
Ini buruk untuk jantung.
Tiba-tiba, Aku merasa Sati menggenggam tanganku, menatapku.
“Aku lega bahwa Elizabeth aman, sangat lega.”
“Aku juga.”
Aku berdiri diluar untuk beberapa saat kemudian memutuskan untuk masuk ke ruang sebelah. Aku ingin tau tentang kondisi Olba – san.
Setelah mengetuk pintu, seorang anggota Dawn Battleace, Takusu – san, datang keluar.
Takusu – san seorang pengintai untuk Dawn Battleaxe. Aku tidak tau banyak tentangnya karna kita tidak mempunyai banyak kesempatan berbicara sebelumnya.\
“Masaru, kan? Silahkan masuk.”
Di atas kasur, berdua Olba – san dan Leuven – san sedang beristirahat.
“Oh, jika ini bukan Masaru! Jadi, bala bantuan dari kota Siory telah datang.” Olba – san berbicara dan duduk di atas kasurnya. Dia memiliki perban di seluruh badannya, tetapi dia terlihat baik. Leuven – san hanya bisa memutar kepalanya, jadi dia seharusnya belum bisa bangkit.
“Ya, Aku datang bersama tim pertama. Sekarang, yang lain sedang membersihkan sekitar benteng.”
“Jadi begitu. Seharusnya hanya sedikit monster sekarang.”
“Hei, tentang luka...”
“Aku tidak bisa berjalan lagi, tetapi keseluruhannya aku baik. Aku berhasil mendapatkan perawatan karna aku sampai disana lebih awal ketika Healer masih memiliki banyak kekuatan sihir. Aku terselamatkan. Rumah sakit juga tidak penuh. Elizabeth tidak bisa mengeluarkan kekuatan sihir lagi untuk melindungi dinging.”
Kemudia Leuven – san memintaku untuk datang ke sampingnya.
“Aku minta maaf Masaru …*cough*. Tetapi aku tidak akan jatuh dengan mudah hanya luka semacam ini.”
Berusaha tidak batuk dan berkata lagi.
“Tidak, tidak, tidak, tolong jangan memaksakan dirimu! Hanya balik tidur. Batukmu sangat parah kan?”
“Kamu juga memiliki banyak perban juga! Kamu terluka serius! Seperti luka yang kritis! Sekarang! Aku akan menyembukanmu sekarang!”
“Extra Heal!!”
“Oh, tanganku sebagus seperti baru sekarang. Terimakasih, Masaru” Leuven – san bangun dan berkata terimakasih.
“Jangan. Selanjutnya Olba – san.”
Dia menunjukkan kakinya.
Kakinya sama sekali terpotong dari lutut. Kakinya terperban dan tidak tampak berdarah, tetapi aku yakin ini masih sakit.
Angela pernah bilang bahwa jika sama sekali terpotong ini tidak akan tersembuhkan lagi. Tapi bukankah ini akan lebih baik dengan extra heal?
Aku memulai mantra. Extra Heal. – Activate
“Terima Kasih, luka telah disembuhkan. Bagaimanapun, kakiku tidak akan sembuh. Ini sebagaimana semestinya.” Thank you, the wound has healed. However, my legs will not heal. That’s all there is to it.”
“Ayo lakukan ini lagi.”
Aku akan melipat gandakan Magic powerku saat ini. Memohon [Extra Heal] tetapi...
“Sekali lagi.”
“Ini cukup, Masaru. Ini cukup. Jangan buang magical power–mu. Ketika ini seperti ini, bahkan orang lainpun tidak dapat menyembuhkannya kembali.”
“Tapi…”
“Apa, tidak ada yang salah dengan ini. Aku telah mendapatkan cukup uang aku berencana untuk mundur dan melakukan pekerjaanku di peternakan. Ini akan bagus jika Nania bisa ikut serta. Ini disayangkan bahwa aku tidak bisa menjadi ranked A, tapi aku baik sepanjang aku tetap hidup. Jika aku mendapatkan kembali kaki prostetik kemudian aku bisa berjalan lagi.”(TL: kaki prostetik, kaki palsu kan?)
“Bagaimana tentang Dawn Battleaxe? Bagaimana tentang Elizabeth?”
“Itu benar…Leuven atau Turks. Apakah diantara kalian ingin menjadi pemimpin?”
“Tidak, aku akan pulang ke desa dengan Olba.” kata Turks, dia menolak posisi pemimpin.
“Kamu selalu mengikutiku kan?” (Olba)
“Baiklah, aku selalu begitu bahkan semenjak kita kecil. Tapi hidup kita sebagai adventurer tidaklah buruk. Karna kamu tidak pernah keluar dengan seseorang.” (Turks)
“Bagaimana denganmu Leuven?” (Olba)
“Kamu tau. Aku selalu bermimpi untuk menjadi seorang great wizard. Jika party kita akan dibubarkan kemudian aku akan belajar sihit.” (Leuven)
“Oh, ini adalah pertama kalinya aku mendengar tentang itu.” (Olba)
“Karna ini sebuah mimpi yang aku tidak beritahu siapapun. Afinitasku terhadap sihir telah diselidiki ketika aku masih muda tetapi aku diberitahu bahwa aku tidak terlalu berbakat. Bagaimanapun, melihat Elizabeth membuatku mendapatkan kembali passion yang telah lama hilang. Aku akan mengejar mimpiku lagi.” (Leuven)
“Aku mengerti. Ini akan menjadi baik jika aku bisa menjadi seorang Great Wizard juga kan.” (Masaru?)
Setelah berbicara sedikit lagi, Sati dan aku kembali ke Guild tapi aku masih ingin mendengar suara Elizabeth.
Aku sangat ingin berbicara dengan Elizabeth, tapi dia masih menghibur Nani – san dan aku harus membuat Sergeant – dono menunggu untuk waktu yang lama.
Dawn Battleaxe akan dibubarkan tapi melihat mereka akan hidup dan bertemu lagi, ini tidak terlalu masalah bagaimanapun.
Mereka masih beruntung dibandingkan pasukan Kongo yang kehilangan setengah dari jumlah asli pasukan...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Isekai Tensei no Boukensha

Shinwa Densetsu no Eiyuu no Isekaitan Prologue

Isekai Tensei no Boukensha Ch 1-1